Halaman

Pada zaman dahulu sekitar dua ribu lima ratus tahun sebelum masehi, di kaki bukit gunung himalaya yang sekarang dikenal denga...

Jika Penderitaan Hidup Musibah Maka Harapan Adalah Kunci Kebahagiaan

Pada zaman dahulu sekitar dua ribu lima ratus tahun sebelum masehi, di kaki bukit gunung himalaya yang sekarang dikenal dengan negara nepal, hiduplah seseorang raja yang mempunyai istana yang sangat megah. Ia adalah raja yang sangat berwibawa, pintar dalam siasat peperangan dan sangat genius.

Tidak hanya itu saja, sang raja juga sedang mempersiapkan dirinya menjadi calon ayah dari seseorang anak yang akan dilahirkan sang ratu beberapa bulan kedepan..

Ia sudah mempersiapkan berbagai rencana dan jadwal agar sang pangeran bisa hidup bahagia dan siap menggantikan takhta yang ia emban, bahkan pada saat itu juga ia memagari tembok-tembok tinggi istana secara melingkar supaya sang pangeran tidak bisa keluar dari istana serta merasakan segala jenis penderitaan kaum rakyat jelata...

Hari yang ditunggu-tunggu pun telah tiba, sang raja dan para penghuni istana bergembira atas kelahiran putra mahkota rupawan yang akan memegang panji kekuasaan seantero himalaya, Setiap harinya Sang Pangeran mendapatkan kehidupan yang sangat baik, apapun yang ia inginkan pasti akan terpenuhi, ia tidak pernah merasakan ataupun kenal yang namanya penderitaan dan kesedihan seperti janji ayahnya dulu yang akan membahagiakan sang pangeran.

Hidup yang serba mewah itu membuat sang pangeran mempunyai kepribadian yang judes dan pengalaman apapun yang ia rasakan terasa hampa tanpa adannya kesan sama sekali.


Pada saat usiannya menginjak muda, ia penasaran dengan apa yang terjadi dibalik tembok istana karena dari kecil hingga sekarang ia belum pernah keluar dari istana tersebut, Malam harinya sang pangeran ditemani pelayannya keluar dari tempat ternyamannya dan melihat apa yang terjadi di luar sana. Begitu terkejutnya pangeran ini,  matanya bersedih namun tidak bisa mengeluarkan secerca air, hatinya hancur berkeping-keping namun tak mengerti siapa yang melakukannya.

Hidupnya penuh dengan penderitaan namun salah satu hal baik yang ia dapat adalah sang pangeran sudah bisa merasakan apa yang disebut pengalaman yang sudah lama terkubur dalam jurang kehampaan walaupun pengalaman yang sangat buruk..

Sang pangeran sangat kesal dengan didikan ayahandanya yang begitu memperhatikan fisik jasmani saja, namun jiwanya kosong akan cahaya-cahaya kehidupan ia melihat masalah utamanya adalah kekayaan yang didapatkan...

Akhirnya Pangeran membuat keputusan yang sangat besar nan krusial yaitu keluar dari istana dan takkan pernah pulang kembali untuk selamanya, Ia hidup mencari sejuta pengalaman dalam diri dengan cara melepas kekayaannya, keluargannya, dan semua miliknya, lalu tinggal dijalanan, tidur ditempat kotor layaknya binatang disana ia akan membuat dirinya kelaparan, tersiksa dan menggelandang hingga hampir saja hidupnya mencapai ajal....

Tahun berganti tahun ia tak kuat merasakan apa yang ia lakukan, ia lalu berfikir semua yang dilakukan tidak benar kemudian mencari-cari jawaban dengan duduk bermeditasi dibawah pohon dekat sungai selama 49 hari, ya jangan ditanyalan kok bisa manusia duduk di tempat yang sama tanpa melakukan kegiatan apapun, apa ia gak butuh makan minum. Yang pasti hal itu tidak perlu diperdebatkan karena mungkin fisik orang dulu kuat-kuat dari pada manusia sekarang ...

Yang pasti dalam rentan waktu tersebut sang pangeran mendapatkan kesadaran mendalam, salah satu kesadarannya adalah : Bahwa hidup itu sendiri adalah sebuah bentuk penderitaan. Orang miskin menderita karena kemiskinanny. Orang kaya menderita karena kekayaannya dll

Tahun demi tahun sang pangeran mendirikan bangunan filosofinya sendiri lalu menyebarkan ke seantero dunia hingg di kenal sebagai buddha



Dari cerita diatas membuatku berfikir dan merenungkan tentang apa yang aku alami.;
Kenapa di zaman modern seperti ini dimana segala sesuatu bisa dengan mudah didapatkan, kemajuan semakin meningkat, manusia melek teknologi dan terdidik ketimbang tahun-tahun sebelumnya, tingkat kekerasan juga semakin menurun, akses internet semakin mudah, peperangan hanya berada dalam wilayah terkecil dari pada abad lalu, tingkat kematian bayi lahir juga sedikit, tingkat kekayaan semakin banyak dan banyak penyakit yang sudah di sembuhkan dan tetek bengek yang lainnya.

Namun yang kualami kenapa masih ada timbul rasa depresi, kecemasan, keterasingan sosial, kesepian meningkat dan kepercayaan sosial menipis yang ada dalam diri ini bahkan mungkin anda semua kaum muda merasakannya, banyak sekarang yang muncul dilayar televisi yang memberitakan seseorang pemuda karena depresi melakukan penggunaan narkoba, obat-obatan, dan alkohol lalu aku mendapatkan kutipan dari penulis terkenal mark manson dengan buku yang berjudul Everything is Fucking A Book About Hope
"Pada dasarnya, kita adalah manusia-manusia yang paling aman dan makmur sepanjang sejarah dunia, namun keputusasaan yang kita rasakan juga lebih parah ketimbang masa-masa sebelumnya. Semakin baik keadaan yang kita dapat, semakin parah pula keputusasaan yang melanda kita. Itulah paradoks kemajuan "

Jadi intinya adalah sangatlah beruntung orang yang hidupnya penuh penderitaan dari pada hidup serba ada dimasa-masa mudanya dan jauh dari kenikmatan karena penderitaan akan akan memunculkan sebuah harapan, dan sebuah harapan menjadikanmu mempunyai tujuan dalam hidup...


Oke sekian dari saya pantau dan ikuti terus website ini agar bisa bersemangat membuat konten yang berkualitas untuk anda

4 komentar:

Featured Post

Kerja Sampingan Online untuk Kaum Pemuda Millenial

Di era kemajuan teknologi seperti sekarang ini. Banyak cara untuk mendapatkan uang dengan mudah, bahkan hanya melalui smartphone bisa menda...